Menentukan jenis kelamin bayi di dalam kandungan dianggap sebagai hal yang mustahil dilakukan. Beberapa kiat yang sering diungkapkan biasanya hanya berakhir sebagai mitos belaka. Namun, nyatanya ada banyak pasangan yang sukses mendapatkan bayi dengan jenis kelamin sesuai pilihan. Meski akurasinya tidak 100%, tingkat keberhasilannya bisa dibilang cukup tinggi. Metode apa yang digunakan? Simak selengkapnya di bawah ini.
Kenapa ada pasangan yang ingin menentukan jenis kelamin anak?
Memiliki anak merupakan impian dari banyak pasangan suami-istri. Untuk beberapa pasangan, memiliki anak laki-laki ataupun perempuan bukan menjadi masalah, namun ada pula pasangan yang ingin memiliki anak dengan jenis kelamin tertentu. Banyak alasan mengapa orang tua menginginkan anak dengan jenis kelamin tertentu, mulai dari preferensi masing-masing, sosial budaya, hingga masalah finansial (anak laki-laki untuk meneruskan usaha keluarga).
Alasan kesehatan seperti adanya kelainan genetik pada orangtua (yang bisa diturunkan ke salah satu anak mereka yang berjenis kelamin tertentu) bisa menjadi alasan serius bagi pasangan orang tua untuk menentukan jenis kelamin anak mereka.
Bagaimana jenis kelamin bayi ditentukan?
Jenis kelamin manusia ditentukan berdasarkan komposisi kromosom seks ketika terjadi pembuahan. Manusia memiliki 23 pasang kromosom, di mana satu pasang diantaranya adalah kromosom seks. Kromosom seks pada laki-laki terdiri dari X dan Y, sedangkan pada perempuan terdiri dari X dan X.
Ovum atau sel telur pada wanita selalu memiliki kromosom X, sedangkan sperma pada laki-laki bisa memiliki kromosom X maupun Y. Ketika sperma bertemu dengan sel telur dan terjadi pembuahan, sperma yang nanti akan menentukan apakah janin memiliki jenis kelamin laki-laki atau perempuan. Sperma berkromosom Y akan menghasilkan anak laki-laki, sedangkan sperma berkromosom X akan menghasilkan anak perempuan.
Ada banyak cara untuk membantu Anda menentukan jenis kelamin anak. Anda bisa memilih antara cara alami atau dengan teknologi. Cara alami yang paling sering dilakukan adalah dengan menggunakan metode Shettles. Sementara, dengan teknologi ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan seperti inseminasi buatan atau bayi tabung.
Menentukan jenis kelamin bayi dengan metode Shettles
Metode Shettles dikembangkan oleh dr. Landrum B. Shettles yang dituangkannya dalam sebuah buku berjudul How to Choose the Sex of Your Baby.
Sperma pembawa kromosom laki-laki ukurannya lebih kecil, pergerakannya lebih cepat, dan memiliki usia yang lebih singkat dibanding sperma pembawa kromosom perempuan. Oleh karena sifatnya itu, Shettles berpendapat bahwa waktu terbaik untuk melakukan hubungan seksual jika ingin memiliki anak laki-laki adalah ketika sudah dekat waktunya dengan pelepasan sel telur (ovulasi). Dengan begitu maka sperma laki-laki yang lebih cepat akan membuahi sel telur lebih cepat dibandingkan sperma perempuan.
Sedangkan, sperma perempuan memiliki usia yang lebih panjang dibandingkan dengan sperma laki-laki. Oleh karena itu, waktu yang tepat untuk melakukan hubungan seksual adalah 2-4 hari sebelum terjadinya ovulasi dengan tujuan agar hanya sperma perempuan yang berusia lebih panjang yang nanti akan membuah sel telur.
Dilaporkan bahwa metode Shettles memiliki efektivitas hingga 75%. Jadi perlu diingat bahwa masih ada 25% kemungkinan bahwa jenis kelamin anak Anda akan berbeda dengan yang Anda inginkan.
Menentukan jenis kelamin bayi dengan inseminasi buatan dan bayi tabung
Dua metode ini merupakan yang paling umum dilakukan untuk membantu Anda menentukan jenis kelamin anak Anda. Keduanya akan memerlukan biaya yang cukup besar dan mengharuskan Anda untuk mengonsumsi obat tertentu.
Dengan inseminasi buatan, sperma akan ditempatkan lebih dekat dengan lokasi tempat terjadinya pembuahan (pertemuan antara sperma dengan ovum). Metode inseminasi buatan yang sering dilakukan adalah inseminasi intrauterin. Dengan menggunakan alat khusus berbentuk tabung kecil, dokter akan memasukkan sperma langsung ke dalam rahim.
Berbeda dengan inseminasi buatan, pembuahan pada metode bayi tabung terjadi di luar rahim. Dokter akan meminta Anda untuk mengonsumsi obat agar Anda menghasilkan lebih dari satu sel telur. Sel telur yang dihasilkan akan diambil dan dipertemukan dengan sperma di dalam sebuah cawan petri. Setelah 3-5 hari, hasil pembuahan yang sekarang telah menjadi embrio akan dimasukkan ke dalam rahim. Biasanya jika usia Anda di bawah 35 tahun dan dalam kondisi sehat, jumlah embrio yang akan ditanam tidak lebih dari dua.
Kedua metode tersebut terlihat berbeda, namun ada satu tahapan yang sama, yaitu memilih jenis kelamin sperma yang diinginkan. Ada beberapa metode, salah satunya adalah metode swim up. Dengan metode ini, sperma laki-laki akan diambil, diletakkan dalam sebuah tabung yang berisi nutrisi untuk sperma, kemudian disentrifuse. Setelah disentrifuse akan terjadi pemisahan antara cairan semen, sperma yang abnormal dan mati, dan sperma normal yang sehat. Dari lapisan sperma yang normal, sperma laki-laki yang lebih cepat akan berenang ke arah permukaan lebih cepat dibandingkan dengan sperma perempuan sehingga jika Anda menginginkan anak laki-laki, sperma inilah yang akan diambil untuk dibuahkan dengan sel telur nanti.
Jika Anda tertarik untuk melakukan metode bayi tabung atau inseminasi buatan, Anda bisa menghubungi dokter spesialis kandungan, terutama yang bergerak di bidang fertilitas.
The post Ingin Menentukan Jenis Kelamin Bayi Anda? Ada Dua Cara Efektif appeared first on Hello Sehat.
http://ift.tt/eA8V8J
from Hello Sehat http://ift.tt/2kg8Zfl
via Obat Penumbuh Rambut