Saat hamil, badan bisa terasa kaku, pegal-pegal, dan tak nyaman. Anda mungkin jadi ingin dipijat supaya tubuh lebih rileks dan lemas. Akan tetapi, sebenarnya bolehkah Anda dipijat saat hamil? Pada dasarnya, dipijat saat hamil itu sah-sah saja. Namun, para ahli menyarankan Anda untuk berkonsultasi dulu dengan dokter kandungan sebelum dipijat. Ini karena tubuh setiap ibu hamil berbeda-beda. Sebelum Anda mulai pijat ibu hamil, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan berikut ini.
Kapan boleh pijat saat hamil?
Menurut para ahli kandungan, sebaiknya tunggu sampai Anda masuk trimester kedua. Biarkan tubuh Anda beradaptasi dulu terhadap perubahan dan rasa kurang nyaman di trimester pertama. Menurut dokter kandungan asal Amerika Serikat, dr. Mary Rosser, trimester pertama adalah saat-saat rawan. Maka, sebaiknya jangan mengambil risiko dengan pijat. Lagipula, menurut dr. Mary Rosser biasanya nyeri punggung atau badan pegal baru akan terasa pada trimester kedua.
Perlu diingat juga, ibu hamil yang kehamilannya berisiko atau belum mendapat izin dari dokter kandungannya sebaiknya tidak pijat dulu. Pasalnya, belum ada cukup penelitian yang bisa membuktikan dipijat saat hamil aman sepenuhnya dan bebas risiko.
Panduan aman dipijat saat hamil
Jangan pijat dengan sembarang orang. Untuk menghindari risiko-risiko yang tak diinginkan, pijatlah dengan orang yang sudah berpengalaman atau berijazah dalam pijat ibu hamil. Tukang pijat atau terapis yang sudah biasa menangani pijat kehamilan biasanya lebih tahu posisi yang aman bagi Anda, titik-titik mana saja yang harus dihindari, serta reaksi tubuh Anda terhadap pijatan.
Supaya lebih aman, sebaiknya Anda ikut pijat khusus ibu hamil. Pijat khusus ini biasanya lebih menenangkan dan tidak sakit. Bagian-bagian tubuh Anda akan diberi tekanan menggunakan telapak tangan pemijat. Teknik pijat ini umumnya berasal dari Swedia.
Adakah jenis pijat tertentu yang harus dihindari?
Ada beberapa jenis pijat yang saat ini tersedia untuk ibu hamil. Jika Anda ingin dipijat saat hamil, sebaiknya hindari pijat tradisional. Pada pijat tradisional (diurut), terapis akan menekan kuat-kuat dengan ujung ibu jari. Tekanan seperti ini lebih berisiko menyebabkan rasa nyeri atau pindahnya gumpalan darah ke bagian tubuh yang memerlukan aliran darah yang lancar.
Hati-hati juga kalau Anda ingin melakukan pijat refleksi. Biasanya tekanan yang diberikan akan fokus pada bagian kaki. Sementara itu, beberapa titik di pergelangan kaki dan betis bisa memicu kontraksi. Jadi kalau Anda masih jauh dari tanggal persalinan, hindari pijat ini.
The post Dipijat Saat Hamil, Aman Atau Tidak? appeared first on Hello Sehat.
http://ift.tt/eA8V8J
from Hello Sehat http://ift.tt/2liMt6J
via Obat Penumbuh Rambut